Saat membuat tulisan ini, sebelumnya saya
telah mendapatkan sebuah pelajaran yang luar biasa dari teman-teman kelas
nukleus. Mereka mengajarkan saya bagaimana untuk menjadi seorang ketua yang
baik dan membangun hubungan dengan para anggota. Hal ini bermula ketika kumpul
pertama nukleus untuk membahas masalah-masalah yang terdapat di dalam kelas
nukleus itu sendiri (Tugas Kelas: Patgen & Patfis kondisi kelas beserta
treatment).
Dimana mereka berkata bahwa sebagai seorang
ketua harus mengerti posisi, tugas, peran dan tanggung jawab sebagi seorang
ketua yang memimpin anggotanya. Dimana yang awalnya saya itu masih ada perasaan
sungkan ataupun segan terhadap teman-teman nukleus ketka memimpin mereka. Tetapi
mereka membuka jalan pikiran saya bahwa menjadi seorang ketua itu harus
bersikap seperti apa dan tidak usah merasa sungkan seprti yang saya rasakan
sebelumnya. Terimakasih teman-teman nukleus :*
Adapun ketika saya diberikan 20 staff, yang
pertama saya lakukan adalah menyambut anggota saya dengan hangat dan membuat
para anggota saya untuk merasa nyaman dengan organisasi yang telah mereka
pilih. Sehinnga bisa menimbulkan perasaan betah untuk berada di organisasi yang
saya pimpin tersebut, karena menurut saya organisasi itu ibarat sebuah rumah
dan anggotanya ibarat sebuah keluarga, dimana ketika seseorang nyaman dengan
rumah sendiri dan keluarganya, pasti orang tersebut akan betah untuk tinggal di
rumah tersebut.
Selanjutnya, sebagai seorang pemimpin di
organisasi tersebut harus memahami apa keinginan dan tujuan yang ingin
didapatkan setiap anggota dalam organisasi tersebut dan mendengarkan semua
aspirasi dari anggota agar tak ada anggota yang merasa terabaikan dan bisa
bebas berpendapat sehingga tak ada gap baik antara pemimpin-anggota ataupun
anggota-anggota dan anggota-anggotanya pun bisa berkembang terutama dari segi soft skills.
Dalam sebuah organisasi yang namanya “seleksi
alam” itu pasti ada. Namun sebagai seorang ketua, tentunya saya tidak mau hal
ini terjadi. Sebagai seorang ketua langkah konkrit yang saya ambil salah
satunya adalah melibatkan semua anggota dalam setiap kegiatan yang diadakan
organisasi yang saya pimpin tersebut sehingga tidak ada anggota yang merasa
terabaikan, tercuekan, ataupun ada anggota yang tidak terberdayakan sehingga
setia anngota bisa mengasah kemampuan mereka dan bisa menemukan passion mereka
sendiri ketika mereka terjun langsung di setiap kegiatan di organisasi tersebut
sehingga bisa mengerti maksud dan tujuan organisasi tersebut dan membuat mereka
betah untuk tetap tinggal. Karena hal ini semacam ini saya mengalami sendiri.
Dan sebagai seorang ketua tentunya saya harus
berusaha selalu mengayomi, mendengarkan, , dan memahami keinginan setiap
anggota layaknya seorang ibu dalam sebuah keluarga sehingga anak-anaknya merasa
nyaman berada di dekat ibunya.
Satu kata terakhir yang saya kutip dari sebuah
buku “Do What You Love, and Love What you do” dimana maksudnya ketika kita
diberikan sebuah tugas dan tanggung jawab cintailah pekerjaan itu sehinnga
ketika menemukan sebuah masalah kita bukan menganggap sebuah beban tetapi
sebuah tantangan yang harus dilewati dan lakukan apa yang kita cintai sehingga
tidak membuat diri sendiri meraa jenuh ketika berada di suatu organisasi tetapi
justru membuat kita melahirkan ide-ide baru. Salam hangat dari penulis :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar